Senin, 06 Agustus 2012

Seorang Bosnia Berjalan Kaki ke Mekkah Untuk Haji


Memenuhi salah satu rukun Islam, seorang pria Bosnia telah memulai perjalanan untuk menunaikan haji, mempersiapkan diri untuk menyeberang ribuan mil dengan berjalan kaki, The Muslim Village portal melaporkan pada Kamis, Maret 15.

"Jujur saja, sebelum saya memulai perjalanan ini, semua orang khawatir terhadap saya, menanyakan bagaimana saya, sebagai seorang Muslim, bisa bepergian meskipun melewati negara-negara Kristen seperti Serbia dan Bulgaria,"  kata Senad Hadzic 47 tahun.

Bercita-cita untuk melakukan haji, yaitu pada akhir Oktober nanti, Hadzic pertama berangkat untuk melakukan perjalanan panjangnya dari kampung halamannya di utara Bosnia pada Desember 2011.

Jaraknya sekitar 3.600 mil dari Bosnia ke Mekah dan ia menempuh antara 12 sampai 20 mil per hari.

Dalam tas punggungnya, ia membawa mushaf Al-Qur'an dibungkus dalam plastik untuk melindunginya dari cuaca yang tak menentu.

Dia juga membawa Alkitab, peta dan bendera dari enam negara yang akan diseberanginya. Telah berjalan 600 mil sejauh ini, dan tentunya menghadapi sejumlah masalah.

Di Istanbul misalnya, ia terjebak selama 20 hari, berusaha untuk mendapatkan izin untuk berjalan menyeberangi Jembatan Bosphorus yang menghubungkan Eropa ke Asia, yang terbuka hanya untuk kendaraan.

Pada akhirnya berhasil, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Makkah meskipun tanah Suriah sedang bergolak.

"Saya akan memberitahu Anda, perjalanan ini telah memiliki jutaan masalah," kata Hadzic.

"Saya akan menjelaskannya kepada Anda seperti ini: Insya Allah, saya akan masuk Asia hari ini, dan kemudian Suriah. Dan saya tidak takut tank atau peluru, hanya Allah. Dan kemudian ketika saya bisa sampai ke Makkah aku akan berdoa bagi kita semua. "

Jutaan Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekah setiap tahun untuk menunaikan haji, salah satu dari lima rukun Islam. Setiap  Muslim  dewasa yang berbadan sehat dan yang secara finansial mampu membayar perjalanan haji harus melakukan setidaknya sekali dalam seumur hidup.

Pelajaran Hidup

Berjalan melalui berbagai negara, Hadzic mendapatkan pengalaman menerima banyak kebaikan dari banyak orang.

"Orang tua bijaksana Turki muncul dan ketika ia tahu bahwa saya datang dari Bosnia ke Istanbul dengan berjalan kaki, ia menawari saya uang untuk naik di pesawat dan langsung ke Makkah untuk haji," kata Hadzic.

"Tapi saya saya menolaknya."

Bepergian dengan sedikit uang, Hadzic mengatakan dia bergantung pada kebaikan orang asing dalam perjalanan panjangnya.

"Di Serbia, orang keluar di jalan dan memberi saya topi, atau kaus kaki," kata Hadzic.

"Dalam satu cerita, seorang profesor di Serbia mengundang saya untuk tinggal di rumahnya. Ini profesor Serbia yang beragama Kristen, mengatakan kepada saya bahwa saya adalah muslim pertama yang melangkah di rumahnya dalam hidupnya. Ini adalah kehormatan besar bagi saya. "

Hadzic mengatakan ia harus melakukan perjalanan dengan berjalan kaki karena Allah menuntunnya dalam mimpi, melihat perjalanan ini sebagai manfaat untuk dirinya sendiri dan semua orang yang ditemuinya.

"Dengan tindakan ini, saya membuktikan bahwa semua yang saya lakukan adalah karena kasih Allah," kata Hadzic.

"Demi apapun yang ada di dunia, saya tidak akan menghentikan apa yang saya lakukan."

Meski belum setengan jalan, namun banyak hal yang telah Hadzic pelajari.

"Intinya teman, adalah belajar arti 'berterima kasih'. Orang-orang miskin yang tinggal di pedesaan mencintai Allah dan mendukung saya dengan kemurahan hati," kata Hadzic.

"Orang-orang kaya di kota-kota, mereka mencintai ATM."

[muslimdaily.net/onislam]

0 komentar:

Posting Komentar